Usaha di bidang wedding akan terus booming kerena orang pasti akan melalui masa pernikahan dalam hidupnya. Apalagi setelah lebaran dan tahun baru, merupakan tradisi bagi masyarakat Indonesia untuk menggelar acara pernikahan. Semua usaha wedding seperti tata rias pengantin, catering, photo dan video shooting, dekorasi, mobil pengantin, souvenir pernikahan pasti laku, namun yang paling diminati oleh pelanggan adalah yang bisa melayani semua kebutuhan pernikahan atau yang dikenal dengan konsep One Stop Service Wedding. Pengguna jasa cukup datang pada satu tempat dan ia sudah bisa memperoleh semua yang dibutuhkannya.
Bagi pemula usaha wedding organizer, langkah awal yang perlu dilakukan adalah berkoordinasi dengan mitra yang memiliki usaha untuk kebutuhan pernikahan, seperti catering, tata rias, dekorasi, dll, sehingga modal yang dibutuhkan tidak besar. Jadi, tidak perlu memiliki sebuah gedung, mobil, salon, percetakan maupun jasa penyedia makanan. Pelaku usaha cukup memiliki koneksi dengan perusahaan-perusahaan tersebut, tinggal mengkoordinir berbagai usaha tersebut menjadi sebuah team usaha yang kuat. Hal mendasar yang dibutuhkan dalam usaha wedding organizer adalah kemampuan mengorganisir, melakukan perencanaan dan pengelolaan SDM. Kita cukup punya modal konsep dan koneksi untuk bisa menjalankan semua usaha ini.
Usaha dibidang pernikahan sangat bagus dikembangkan didaerah pedesaan maupun diperkotaan. Hanya saja jika diperkotaan konsumen lebih membutuhkan sesuatu yang perlu sentuhan kreatifitas. Artinya banyak konsumen di kota yang tidak puas hanya dengan jasa yang standar-standar saja. Mereka membutuhkan jasa yang lebih terkesan istimewa dan bahkan yang lebih terkesan berbeda dengan yang lainnya. Jika didaerah rata-rata hanya membutuhkan paket-paket pernikahan yang standar saja, maka diperkotaan dibutuhkan kreativitas yang tinggi sehingga sebuah jasa wedding bisa diminati sampai kapanpun.
Yang paling penting dalam urusan pernikahan adalah gedung yang sesuai dengan keinginan pelanggan, maka menjalin kerja sama dengan gedung-gedung yang memiliki ruangan khusus untuk acara-acara sangatlah penting. Menjadi rekanan pihak gedung syaratnya tergantung pihak gedung, ada gedung yang menetapkan berbagai ketentuan seperti menyerahkan NPWP, SIUP ( Surat Izin Usaha Perdagangan ), ada juga gedung yang tidak memberikan syarat hanya tinggal meletakkan/ menyerahkan brosur dari usaha pihak yang akan memakai gedung karena pada dasarnya kerja sama dengan pihak gedung tersebut bersifat tidak terikat kontrak, hanya bentuk kerja sama lepas.
Selain itu agar tidak mengecewakan pelanggan, harga jasa sebaiknya tidak berubah dari kesepakatan yang telah dibuat, karena biasanya calon pelanggan sudah jauh-jauh hari, minimal 6 bulan memesan jasa wedding organizer. Strategi yang dapat dilakukan agar tidak mengecewakan pelanggan, bisa dengan cara subsidi silang dan share dengan pelanggan. Terutama bila sebagian besar kebutuhan untuk menyelenggarakan pernikahan seperti catering, dekorasi, tata rias, dan lainnya dimiliki sendiri. Misalnya jika ada kenaikan harga pada catering bisa ditutupi dari jasa foto atau dekorasi sehingga tetap bisa mendapatkan keuntungan dan jika kenaikan benar-benar tinggi maka pelaku usaha bisa melakukan share dengan pelanggan untuk melakukan kesepakatan baru yang tidak memberatkan pelanggan.
Memberikan konsultasi bagi setiap keluarga atau pasangan mengenai konsep acara pernikahan, antara lain untuk pemilihan gedung, undangan, souvenir, proses lamaran/ seserahan, pesta adat, akad nikah, hingga konsultasi keuangan untuk mengadakan pesta yang berkesan meskipun dengan badget terbatas adalah salah satu strategi pemasaran, berilah rekomendasi-rekomendasi terbaik, pilihan gedung yang harganya variatif agar pelanggan percaya dan merasa sangat puas dengan jasa yang diberikan oleh pelaku usaha.
Saat ini usaha wedding organizer dengan konsep one stop wedding cukup banyak tapi sangat sedikit yang memberikan pelayanan dengan harga yang terjangkau. Prospek usaha ini kedepannya masih berpeluang sangat baik karena kebutuhan pernikahan tidak akan pernah mati hingga akhir jaman. Di samping itu kebutuhan masyarakat akan ketersediaan jasa pernikahan yang cepat, tepat, praktis dan ekonomis membuatn peluang usaha wedding organizer menjadi usaha yang cukup prospektif.
Memulai usaha wedding organizer tidak membutuhkan modal besar karena pelaku usaha cukup menjalin kerja sama dengan pemilik usaha pendukung kebutuhan pernikahan. Usaha ini memerlukan koordinasi yang baik dengan mitra kerja sama diawal usaha sehingga bisa memberikan kepercayaan dan kepuasan layanan bagi konsumen.
Berikut adalah perhitungan sederhana untuk memulai usaha wedding organizer:
Barang Modal
1 set computer Rp. 2.500.000,-
Telpon dan mesin fax Rp. 1.000.000,-
ATK Rp. 200.000,-
Brosur Rp. 150.000,-
Furnitur kantor (lemari,meja,kursi,dll) Rp. 3.000.000,-
Jumlah Rp. 6.850.000,-
Biaya Operasional
Pasang iklan (Koran local) Rp. 500.000,-
Gaji 1 orang karyawan Rp. 500.000,-
Biaya operasional kantor (listrik,telp,air,dll) Rp. 300.000,-
Jumlah Rp. 1.300.000,-
Dari perhitungan diatas, modal awal yang diperlukan untuk memulai usaha wedding organsizer sekitar Rp. 7.000.000,-. Pada tahap awal memulai pelaku usaha mendapay fee dari mitra yaitu pemilik usaha pendukung pernikahan dengan presentase fee sebesar 10-20% per event, atau sekitar Rp.500 ribu- Rp.1 juta per event. Bila dalam satu bulan ada 5 event pernikahan yang ditangani, dapat diproyeksikan:
Omset per bulan (5 event x Rp. 750.000,-) Rp. 3.750.000,-
Biaya operasional Rp. 1.300.000,-
Keuntungan (68%) Rp. 2.450.000,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar