Banyak
orang bertanya mengenai salah satu cara investasi ini. Reksadana sendiri
terdiri dari 2 bentuk di Indonesia yakni Reksadana yang berbentuk PT (Perseroan
Terbatas) dan Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Reksadana
di Indonesia diatur oleh Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 18, ayat 1.
Reksadana yang berbentuk PT merupakan sebuah perusahaan dengan sisi bentuk
hukum tidak berbeda dengan perusahaan lain-lain. Perbedaannya terletak pada
jenis usaha saja yakni kalau reksadana mengelola portofolio investasi.
Nah, Anda
yang ingin terjun ke investasi reksadana dapat melakukannya di reksadana
yang sudah terdaftar pada Bapepam L.K. Untuk mengetahui daftarnya adalah di situs
web www.bapepam.go.id. Pemilihannya tentu dilakukan oleh diri sendiri melalui
pertimbangan sendiri. Dari situs Bapepam tersebut, kita bisa melihat data
kinerja perusahaan yang ada pada situs tersebut.
Sekilas kita
bisa melihat bahwa reksadana dimulai dengan nilai aset bersih atau NAB sebesar
100.0. Apabila ada reksadana dengan NAB yang jauh di atas 1.000 adalah salah
satu ukuran menyatakan manajer investasinya punya kinerja yang cukup baik di
masa lalu. Namun harus diingat pula bahwa tidak semua kinerja manajer investasi
pada masa lalu adalah tolak ukur kinerja di masa depan. Khususnya reksadana
equity adalah salah satu jenis reksadana dengan keuntungan paling tinggi namun
juga punya risiko yang lebih tinggi pula.
Jenis-jenis
Reksadana
Berikut
jenis-jenis reksadana yang perlu kita ketahui:
- Reksadana saham
Reksadana saham merupakan reksadana dengan investasi sekurang-kurangnya adalah 80% dari portofolio yang sedang dikelola dalam efek dan bersifat ekuitas. - Reksadana campuran merupakan reksadana dengan investasi dalam efek ekuitas dan efek utang. Pendapatannya tidak termasuk dalam kategori tetap.
- Reksadana pendapatan tetap merupakan investasi reksadana dengan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio dalam efek bersifat utang.
- Reksadana pasar uang merupakan reksadana dengan investasi 100% di efek pasar uang dengan resiko terendah pula, namun ya return juga terbatas.
Namun yang
pasti cara bermain reksadana akan menghasilkan keuntungan
apabila dilakukan dengan baik mulai dari manajemen hingga hal penting lainnya.
Berikut beberapa manfaat reksadana sebagai salah satu investasi yang
menjanjikan:
- Reksadana dikelola oleh manajemen yang profesional. Terdapat manajer investasi yang memang dikhususkan melakukan pengelolaan dana, karena investor bisa saja tidak sempat melakukan analisis efek dan akses informasi pasar modal.
- Diversifikasi investasi atau semacam penyebaran investasi sehingga risiko menyebar tidak terpatok pada satu jenis investasi.
- Likuiditas tinggi yakni pemodal bisa mencairkan kembali unit pertanyaan setiap saat, ini tentu memudahkan pihak investor memantau kas dan mengelolanya.
- Transparansi informasi terkait perkembangan portoflio dan biaya secara kontinu.
- Biaya rendah sehingga efisien ketika melakukan investasi. Ini dikarenakan reksadana adalah kumpulan dana dari berbagai investor yang kemudian dikelola dengan profesional.
Namun
tentunya cara bermain reksadana yang aman adalah tetap BERHATI-HATI pada
pemasar reksadana yang mengiming-imingi angka keuntungan tertentu tanpa resiko.
Ingat saja pepatah: “It’s too good to be true.” Ya, dalam investasi apapun
tidak terbatas pada reksadana, kita harus waspada dan tidak tergiur dengan
angka fantastis belaka tanpa pertimbangan yang matang. Oleh karena itu,
diperlukan perhitungan, analisis dan riset cermat terkait investasi yang akan
kita lakoni. Dengan begitu, risikopun bisa diminimalisir. Bukan soal risiko
untuk gagal tetapi risiko untuk ‘ditipu’!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar